Tuesday, June 23, 2015

Perang Teluk III (Amerika Serikat Vs Irak)

A.            Perang Teluk III(Amerika Serikat – Irak)
 Pada pidato kenegaraan presiden AS George W Bush didepan kongres pada tanggal 29 Januari 2002 yang menyebutkan Iraq, Iran, Korea Utara sebagai bagian dari ‘ Poros Kejahatan ‘ semakin meningkatkan kekhawatiran akan dimulainya serangan militer AS ke Iraq tersebut. Lawatan Wapres AS Dick Cheney kesembilan Negara Timur-Tengah pertengahan Maret 2002, disinyalir tujuan utamanya untuk mendapatkan dukungan penuh Negara-negara dikawasan tersebut untuk menggulingkan Saddam. Dengan dalih Negara Iraq tersebut mempunyai senjata pemusnah massal yang dapat membahayakan masyarakat dunia, AS sangat berkeinginan menyerang negeri 1001 malam tersebut. Tapi barangkali hanya Israel danKuwait yang siap mendukung penuh upaya AS menggulingkan Saddam. Arab Saudi meskipun tidak menyukai Saddam tidak akan mengizinkan pangkalan udara dan daratnya digunakan untuk menyerang Iraq. Sikap tersebut dipegang teguh pemerintahRiyadh sejak berakhirnya Perang Teluk II tahun 1991. seperti Negara Arab lainnya kecuali Kuwait, Arab Saudi konsisten mempertahankan kesatuan territorial negeri Iraq.
Saat lawatannya bulan Maret 2002 gagal meraih dukungan dari para pemimpin Timur-Tengah yang dikunjungi ( kecuali Israel ) untuk menyerang Iraq. Lain halnya dengan Negara Kuwait, Negara ini sangat membenci Saddam dan masih menyimpan dendam dengan Saddam karena Saddam pernah menjadikan Negara Kuwait ini sebagai bagian dari provonsi Iraq pada Perang Teluk I. walaupun demikian Kuwait yang memiliki hubungan sangat dekat dengan Arab Saudi yang menjadi ujun tombak melawan Iraq pada masa perang Teluk II tahun 1991 ikut menentang rencana serangan AS ke Iraq.  Turki pun masih ragu ikut ambil bagian dalam aksi serangan militer terhadap Iraq. Iming-iming bantuan 16 miliar dollar dari Washington ternyata tidak memudarkan keraguan pemerintah Ankara. Negara lainnya seperti Iran dan Suriah justru lebih menginginkan status quo di Iraq, daripada muncul ezim baru yang loyal pada Washington. Menurut Iran dan Suriah, lahirnya rezim baru yang loyal padaWashington akan mengubah lagi konstelasi politik dan strategi dikawasan penuh konflik itu yang bias saja akhirnya merugikan Iran dan Suriah. Bukan hanya itu, sikap Uni Eopa dan Rusia juga menjadi kendala. Uni Eropa belum melihat adanya alas an memadai bagi AS untuk menyerang Iraq. Bahkan Presiden Rusia Vladimir Putin memberi peringatan keras pada Washington jika menyerang Iraq.  Meski demikian, mereka sepakat Iraq harus nmengizinkan kembalinya tim PBB untuk memeriksa senjata pemusnah massal. Alas an Iraq menolak tim PBB itu karena khawatir ada penysupan CIA dan Mossad dalam tim tersebut seperti pada tahun 1998.
 Factor minyak selalu menjadi isu sentral dan selalu diliat sebagai salah satu pemicu utama terjadinya seluruh konflik di kawasan Timur-Tengah, dan tidak terkecuali dalam konflik Amerika Serikat-Iraq. Hal ini disebabkan karena kawasan Timur-Tengah merupakan kawasan penghasil minyak bumi terbesar didunia. Dan hampir seluruh produksi minyak dunia didapatkan dari kawasan ini. Hampir seluruh pejabat iraq secara terang-terangan menuduh Negara AS ingin menguasai sumur-sumur minyak iraq yang merupakan terbesar kedua setelah Arab Saudi. Negara ASsendiri juga mulai memberi perhatian pada minyak di Timur-Tengah sejak 50 tahun yang lalu yakni ketika kongres AS saat itu menggelar sidang khusus untuk mengeluarkan keputusan tentang jumlah minyak yang harus diimpor AS setiap bulannya. Perhatian pemerintah AS pada minyak di Timur-Tengah semakin besar setelah aksi boikot minyak Arab menyusul perang Arab-Israel tahun 1973. salah satu presiden AS Jimmy Carter pernah menetapkan kebijakan yang mengharuskan AS mengamankan dengan segala cara suplai minyak. Bila muncul ancaman, maka AS harus menggunakan segala cara termasuk kekuatan militer untuk menjamin terus mengalirnya suplai minyak. Pada perang Iraq-Iran, kapal-kapal perang AS turun tangan mengawal kapal-kapal tanker minyak dari teluk Arab melalui selat sempit Hormuz menuju Negara-negara barat, menyusul Iran saat itu mengancam akan menyerang dengan rudal semua kapal tanker yang lewat selat Hormuz.
Diluar kawasan Arab Teluk, AS juga meningkatkan kehadiran militenya sesuai dengan tuntutan strategi baru dalam menghadapi tantangan abad 21, globalisasi, perang bintang dan menjaga kesepakatan internasional. Bertekad mengurangi ketergantungan pada minyak Timur-Tengah yang sarat konflik itu, beberapa tahun terakhir ini, AS berhasi meningkatkan hubungan dagangnya dengan Negara-negara produksi minyak diluar Negara Arab Teluk untuk mencari pemasok minyak baru, seperti Rusia, Afrika barat, dan Negara kawasan laut Kaspia. Namun hal itu masih diragukan, AS mengimpor minyak dai Rusia dan Negara kawasan laut Kaspia bisa dianggap lebih aman dari kawasan Timur-Tengah. Rusia tentu menerapkan kebijakan politik yang mengutamakan kepentingannya. Dlam banyak kasus, Rusia dan AS tidak sinkron dalam kebijakan politik luar negeri nya. Misalnya, Rusia pasti tidak setuju dengan kebijakan AS tentang poros kejahatan yang memasukkan Iraq, Iran, dan Korea Utara. Tiga Negara yang masuk poros kejahatan versi AS itu dikenal memiliki hubungan sangat baik dengan Moskwa. Rusi dan Iran misalnya, menjalin hubungan kerja sama soal pembuatan reactor nuklir. Rusia juga mendapat proyek seilai puluhan milliard diIraq. Selain itu, Rusia masih dalam transisi pada pembangunan ekonominya. Karena itu moskow masih sangat butuh Negara semacam Iraq dan Iran sebagai mitra bagi pembangunan ekonomi Rusia.
Dipihak lain, minyak selalu menggelisahkan Baghdad karena hanya komoditas itu sebagai satu-satunya kekuatan yang dimiliki Iraq untuk memenuhi kebutuhan rakyatnya, dan juga menjadi kekuatan tawar-menawar di dunia internasional. Jika terjadi krisis pada sector minyak, tidak ada komoditas lain yang menjadi andalanBaghdad.
Selain kebutuhan besar akan minyak, perihal senjata kimia dan biologi Iraqsenantiasa mendapat perhatian besar AS dan Negara barat lain, bahkan lebih besar dari isu senjata nuklir Iraq. Masalah senjata kimia dan biologi itu selalu menjadi bahan polemic baik sebelum maupun sesudah berhentinya aktivitas tim inspeksi senjata pemusnah massal PBB di Iraq pada Desember 1998. pengembangan dan produksi senjata kimia dan biologi telah mendapat perhatian pimpinan Iraq sejak awal tahun 1970-an. Perhatian yang besar tersebut merupakan bagian dari bangkitnya perkembangan tekhnologi dan ilmu pengetahuan Iraq saat itu. Selain itu, program senjata kimia dan biologi Iraq itu sebagai bagian pula dari persaingan militer dan perlombaan senjata dengan Iran, serta berkaitan juga dengan isu konflik Arab-Israel. Meletusnya perang Iraq-Iran tahun 1980-1988 mengantarkan pimpinan Iraq saat itu untuk lebih memberikan perhatian pada proram senjata kimia dan biologi, dimana Baghdad kala itu berambisi memiliki kemampuan militer nonkonvensional untuk menutupi kekurangan kekuatan manusia Iraq dibanding Iran.
Dismping itu, Iraq merasa harus memilih senjata kimia dan biologi sebagai unsur kekuatan pengimbang strategis dikawasan Teluk dan Timur-Tengah yang bersebelahan ini, menyusul hancurnya reactor nuklir Iraq dekat Baghdad setelah digempur pesawat tempur Israel pada tahun 1981.
Oleh karena itu, program senjata kimia dan biologi Iraq mengalami kemajuan pesat sejak awal tahun 1980-an. Pimpinan Iraq saat itu memberi semua kemudahan keuangan, ilmu pengetahuan, tekhnis dan sumber daya manusia untuk program senjata kimia dan biologi yang membantu tercapainya kemajuan dibidang pembangunan infrastruktur untuk program tersebut. Iraq juga berhasi mencapai menjalin kerja sama dengan Negara-negara sahabat di dunia Arab, Eropa Barat, dan Timur untuk proses pengalihan tekhnologi senjata kimia dan biologi.
Sekarang Iraq telah dapat di kuasai AS sepenuhnya, dan Saddam pun telah dihukum mati oleh mahkamah internasional. Tapi keadaan di Iraq sendiri tidak lebih baik dari saat Saddam berkuasa, bahkan lebih buruk. Iraq seperti kembali ke keadaan 50 tahun yang lalu, atau bahkan lebih. AS sendiri mendapat protes dari masyarakat internasional karena dianggap tidak bertanggung jawab atas keadaan di Iraq saat ini.Mampukah AS memperbaiki keadaan Iraq menjadi lebih baik?dan mampukah AS mengembalikan kepercayaan masyarakat dunia dengan mengembalikan keadaan menjadi seperti semula
B.     Invasi Sekutu Irak (2003 M)
Invasi Sekutu ke Irak tahun 2003 denga kode “Operasi Pembebasan Irak” merupakan serangan sekutu an dipimpin oleh Amerika Serikat untuk mencari dan menghancurkan Irak yang dituduh mempunyai senjata pemusnah massal. Invansi ini secara resmi dimulai tanggal 19 maret 2003. Tujuan resmi yang ditetapkan amerika serikat dalam penyerangan ini adalah untuk melucuti senjata pemusnah massal Irak, menakhiri dukungan Saddam Hussein kepada terorisme, dan memerdekan rakyat Irak dari kekuasaan otoriter Saddam.
Persiapan awal perang ini telah dimulai ketika 100.000 tentara Amerika serikat dikumpulkan di Kuwait. Amerika Serikat sengaja menyediakan mayoritas pasukan untuk invasi ini, dengan dukungan dari pasukan Koalisi yang terdiri dari lebih dari 20 negara dan suku Kurdi di utara Irak. Invansi Irak tahun 2003 inilah yang jadi pembuka perang Irak. Ketika Irak sudah jatuh ketangan Koalisi, masih terus terjadi peperangan yang digelorakan pemberontak melawan tentara koalisi Amerika Serikat hingga 2011.
Invansi ke Irak oleh Amerika Serikat dan koalisinya ini karena tuduhan yang sifatnya tidak benar. Sebab, setelah perang selesai, tidak terbukti adanya tuduhan tersebut dan justru pihak Amerika Serikat dan koalisinya lah yang menginginkan politik minyak disana. Dengan menuduh Saddam Husein memiliki senjata pemusnah massal yang apabila tidak dicegah dapat mengancam kehidupan seluruh umat dibumi ini, Amerika Serikat melancarkan serangan besar-besaran ke Irak. Selain tuduhan tersebut, Amerika Serikat juga menuduh Irak telah melanggar resosuli PBB, kebijakan yang menindas rakyak irak, dan percobaan pembunuhan terhadap george H.W.Bush.
Seperti sejarah tahun 2003 silam sekutu ikut campur tangan urusan politik irak, yaitu atas kediktatoran saddam husein. Pada peristiwa peristiwa tersebut, juga tidak sedikit korban jiwa yang berjatuhan dari warga sipil. Bahkan, sejumlah jurnalis internasional tewas dan hilang. Dengan kata lain, invansi Amerika Serikat dan koalisinya ini bertujuan ingin menumbangakan kekuasaan saddam husein dan menyeretnya ke mahkamah internasional. Akhirnya melalui pertempuran yang sengit, rezim saddam berhasil digulingkan.
Warga irak pun menyambut tumbangnya kekuasaan otoriter sadaam dengan suka cita. Akan tetapi, usai tumbanganya sang diktaktor di irak, ternyata masih juga banyak terjadi perang saudara antar kelompok yang saling berebut kekuatan dan kekuasaan untuk memegang pemerintahan. Dimana-mana terjadi teror dan bom bunuh diri. Ini semua terjadi karena ulah dan skenario sekutu untuk menguasai irak dan menjadikannya sebagai boneka Amerika Serikat. Sekutu akhirnya ingin menguasai minyak dan uranium nuklir yang dimuliki bangsa irak. Sungguh sebuah serangan yang sebenarnya bertujuan ingin memiliki perminyakan, namun dengan dalih membebaskan rakyat irak dari pemimpin diktaktor.
Akibat serangan invasi Amerika Serikat dan koalisinya ke Irak ini, dilaporkan lebih dari 14.000 warga irak hilang. Peristiwa ini menjadi perhatian dan tontonan masyarakat dunia pada tahun tersebut sebagai perang besar dan banyak memakan korban jiwa.


D.    Kesimpulan
Perang Teluk III yang berlangsung timpang terjadi selama 43 hari. Serangan dimulai pada 20 Maret 2003 dan berhasil menjatuhkan Baghdad pada 9 April 2003. Pada 1 Mei 2003 perang dinyatakan selesai oleh Amerika Serikat dengan kemenangan berada di pihak Amerika Serikat dan pasukan gabungan. Dalam Perang Teluk III Irak mengalami kekalahan dan selanjutnya berada di bawah pengaruh Amerika Serikat. Saddam Hussein jatuh dan dibentuklah pemerintahan baru di Irak. Sebelum pemerintahan baru terbentuk kondisi Irak sangat kacau mengingat terjadi kekosongan kekuasaan. Aksi kriminal meningkat dan sering terjadi bom bunuh diri serta perlawanan bersenjata antara kelompok-kelompok bersenjata dengan pasukan pendudukan. Setelah perang selesai kondisi keamanan, perekonomian dan pemerintahan Irak belum juga stabil meski pemerintahan baru hasil pemilu 31 Januari 2005 telah terbentuk. Tentara pendudukan Amerika Serikat pun belum juga angkat kaki dari bumi Irak.

Implikasi Teoritis, bahwa Perang Teluk III yang menjadi masalah krusial baru di Timur Tengah disebabkan oleh ambisi Barat (Amerika Serikat) untuk menguasai minyak Timur Tengah (Irak). Motivasi untuk membela kepentingan Israel juga menjadi alasan Amerika Serikat untuk menanamkan pengaruhnya di Timur Tengah. Implikasi Praktis, bahwa konflik yang terjadi antara Irak dan Amerika Serikat menimbulkan dampak multidimensional bagi Irak khususnya dan bagi wilayah Timur Tengah pada umumnya. Perang Teluk III telah berpengaruh pada prospek perdamaian Palestina dan Israel karena invasi Amerika Serikat ke Irak ini telah memberi peluang bagi Israel untuk memperkuat eksistensinya di Palestina.

4 comments:

  1. Amerika gk heran bersikap
    Seperti itu. Dalih membantu, tp diem2 pengin menguasai ni negara.

    ReplyDelete
  2. KAMI SEKELUARGA MENGUCAPKAN BANYAK TERIMA KASIH ATAS BANTUANNYA MBAH , NOMOR YANG MBAH BERIKAN/ 4D SGP& HK SAYA DAPAT (350) JUTA ALHAMDULILLAH TEMBUS, SELURUH HUTANG2 SAYA SUDAH SAYA LUNAS DAN KAMI BISAH USAHA LAGI. JIKA ANDA INGIN SEPERTI SAYA HUB MBAH_PURO _085_342_734_904_ terima kasih.الالله صلى الله عليه وسلموعليكوتهله صلى الل

    KAMI SEKELUARGA MENGUCAPKAN BANYAK TERIMA KASIH ATAS BANTUANNYA MBAH , NOMOR YANG MBAH BERIKAN/ 4D SGP& HK SAYA DAPAT (350) JUTA ALHAMDULILLAH TEMBUS, SELURUH HUTANG2 SAYA SUDAH SAYA LUNAS DAN KAMI BISAH USAHA LAGI. JIKA ANDA INGIN SEPERTI SAYA HUB MBAH_PURO _085_342_734_904_ terima kasih.الالله صلى الله عليه وسلموعليكوتهله صلى الل


    KAMI SEKELUARGA MENGUCAPKAN BANYAK TERIMA KASIH ATAS BANTUANNYA MBAH , NOMOR YANG MBAH BERIKAN/ 4D SGP& HK SAYA DAPAT (350) JUTA ALHAMDULILLAH TEMBUS, SELURUH HUTANG2 SAYA SUDAH SAYA LUNAS DAN KAMI BISAH USAHA LAGI. JIKA ANDA INGIN SEPERTI SAYA HUB MBAH_PURO _085_342_734_904_ terima kasih.الالله صلى الله عليه وسلموعليكوتهله صلى الل

    ReplyDelete
  3. itu saksinya siapa ya ka?
    dan pegakuannya gimana?

    ReplyDelete
  4. Amerika Serikat yang ingin mengatur minyak Irak, melakukan serangan Invasi dengan dalih Irak punya senjata pemusnah masal

    ReplyDelete